Para peneliti kini 99 persen yakin bahwa
peristiwa kehancuran massal di Bumi terjadi secara reguler, seteratur jarum jam berputar. Begitulah temuan para ilmuwan dari Universitas Kansas dan Smithsonian Institute di Amerika Serikat setelah mereka memetakan semua armagedon sejak 600 juta tahun yang lalu.
Astrofisikawan
dari Universitas Kansas, Dr. Adrian Melott, dan palaeontologis dari Smithsonian
Institute, Dr. Richard Bambach, mengungkapkan dalam kurun waktu itu kiamat di
Bumi terjadi setidaknya tiap 27 juta tahun sekali.
Dan penyebab
kiamat mendatang, menurut para peneliti itu, ternyata bukanlah pemanasan
global.
Planet kita
selalu melintasi hujan komet tiap 27 juta tahun, dan ternyata sangatlah jarang
Bumi berhasil lolos dengan selamat. Selama 20 kali melewati cobaan maut itu,
Bumi hanya berhasil lolos dari lubang jarum dan mempertahankan sebagian besar
organisma biologis yang hidup di atasnya, sebanyak enam kali saja.
Yang paling
terkenal adalah bencana dahsyat 65 juta tahun lalu, saat asteroid selebar 15
kilometer menghantam Bumi–di titik yang sekarang merupakan wilayah
Meksiko–dengan kekuatan miliaran kali bom atom dan lalu menyapu habis
Dinosaurus dari muka Bumi.
Lebih celaka
lagi, periode putaran kiamat ini tak akurat betul. Terkadang, asteroid-asteroid
menghantam semua makhluk hidup di muka bumi, 10 juta tahun lebih cepat dari
yang semestinya.
Tapi,
janganlah buru-buru panik. Masih ada kabar baik.
Ini menyangkut
Nemesis, bintang kembar gelap dari matahari. Selama ini, Nemesis selalu
dituding jadi biang keladi. Teori umumnya begini: tiap 27 juta tahun sekali,
Nemesis melintasi sabuk raksasa debu dan es yang disebut awan Oort, dan
gara-gara itu lalu melontarkan komet-komet ke Bumi.
Sekarang, para
ilmuwan mengatakan: karena skenario kiamat terjadi secara begitu reguler,
Nemesis tidaklah mungkin jadi penyebab utama karena orbitnya akan mengalami
perubahan dalam kurun waktu sebegitu lama.
Tapi, ini
bukan berarti bahwa Nemesis–yang terletak sekitar satu tahun cahaya dari
matahari–tidak akan lagi menyemburkan komet-komet awan Oort-nya ke seantero
galaksi kita. Sekarang ini, komet-komet itu sedang menghajar planet-planet lain
di luar Bumi.
Jadi, karena
armagedon terakhir terjadi 11 juta tahun lalu, maka berdasarkan teori ini, Bumi
baru akan kiamat pada tahun 16.002.010–bukan dua tahun mendatang, seperti yang
difilmkan Roland Emmerich di “2012.”
Artinya,
silakan Anda menghirup nafas lega-lega–sepanjang pemanasan global tak segera
menciptakan kiamat yang lain.
SUMBER
SUMBER
Terima kasih telah membaca. Kalau kamu suka, jangan lupa share ya!
0 komentar: